Pages

Selamat datang di BlogRijal.. Hanya ingin share coret-coretan ku yang bukan sekedar coret-coretan.. Saling berbagi inspirasi dan motivasi.. Semoga bermanfaat.. :)



11 September 2012

The Number One for Me


Pagi ini terasa istimewa, aku terbangun pukul 3 lewat sekian dini hari. Ayahku sudah berada di sampingku, membangunkan ku untuk makan sahur. Ya, memang semalam aku sudah meminta ayah untuk membangunkanku. Ayahku memang luar biasa, walau ku tau dia tidur larut malam, atau mungkin masih mengantuk, tapi beliau selalu bangun pagi sebelum adzan shubuh berkumandang. Dan kali ini beliau pun rela untuk bangun lebih malam, naik ke atas untuk memenuhi perintahku. Aku terbangun, beberapa saat ku liat hape, padahal aku sudah set alarm, tapi aku justru terbangun karena Ayah yang membangunkanku. Untung ada Ayah, kalo tidak sudah bablas sampai shubuh.

Mentari bersinar, pagi pun menjelang. Hape ku bergetar, ada sms masuk. Sebuah puisi indah terkirim untukku, membuat ku semangat memulai hari ini. Aku tersenyum, untung ibu belum naik ke atas untuk mengangkat jemuran, malu juga kalau keliatan bangun2 langsung cengar cengir sendiri. :D

Namun aku langsung bergegas, aku agak kesiangan. Aku langsung bersiap berangkat menuju kantor. Ternyata Ibu meminta ku untuk mengantarnya dulu ke kantor kelurahan (kantor kepala desa sii sebenernya hehe). Karena setiap selasa pagi ada senam disana, dan ibu ingin ikut. Aku pun mengendarai motor, memboncengi ibu yang duduk di belakang. Entah mengapa rasanya begitu indah, karena jarang2 aku berdua naik motor bersama ibuku. Sepanjang perjalanan aku mengobrol banyak. Tepat ku mendengar lagu Maher Zain yang berjudul Number One for Me. Membuat suasana menjadi kian indah.

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
Oh oh
number one for me

There is no one in this world
That can take your place
Oooh I'm sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I'm around you

Now I will to try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me

Ibu, kau memang nomor 1 untukku. Love you mom. :)

Tak terasa kami pun sudah sampai di kantor kelurahan, aku berhenti lalu ibu pun turun. Aku salim lalu berpamitan, "Ijal berangkat dulu Bu". "Iya ati2 ya". Ku melihat bibir beliau masih bergerak. Aku tau beribu2 doa dia ucapkan untukku. Makasih Ibu. :')
Lalu aku pun bergegas menuju kantorku.

**Sesampai nya di kantor, aku membaca artikel yang luar biasa juga. Ditulis oleh Ust. Felix Siauw. Barakallahu.
bisa diliat disini: http://felixsiauw.com/home/cinta-sejati-yang-terlupakan/

aku pun berlinangan air mata**

10 September 2012

Lu Punya Allah..!!


Teringat saat ku terpuruk tempo hari, saat ku merasa cobaan datang dari berbagai sisi. Aku teringat ketika berdiskusi dengan Pak Medi, Pak Medi adalah vendor mobil di kantorku. walaupun dia hampir seusia dengan bapakku lebih tepatnya, tapi dia ku anggap seperti sahabat. Gaya bicara yang "slank"ean, santai, dan gaul, membuat seperti tidak ada jarak usia di antara kita. Pesan yang selalu kuingat saat ku bercerita masalahku di kantor, dia berkata dengan tegas: "LU PUNYA ALLAH, jal!!". Kata2 yang singkat dan padat namun penuh dengan makna.

Yang pertama, kita punya Allah, kita semua memang milik Allah, Allah-lah pemilik segala sesuatu di langit dan bumi, pemilik hati kita, yang jiwa kita ada dalam genggamanNya. Tidak ada satu pun yang abadi di dunia ini, semua harta yang kita miliki, jabatan, kebahagiaan, kesedihan, semua semuanya adalah milik Allah, dan akan kembali kepada-Nya. Maka mengapa kita harus takut akan kehilangannya, toh memang Allah yang memiliki dan setiap saat Allah berhak untuk mengambilnya.

Yang kedua, kita punya Allah, kita memiliki Allah. Dzat yang Maha Sempurna, yang tak pernah tidur. Dia selalu ada bersama kita, malah justru kita yang sering melupakan-Nya. Bahkan tak pernah semikro detikpun Dia meninggalkan kita. Segala nikmat yang kita terima, nafas, makanan, semua semua nya adalah nikmat dari Allah. Yang sekali pun kita takkan pernah mampu menghitungnya, walaupun seluruh air di samudera sebagai tintanya, dan pohon2 di bumi sebagai penanya, takkan pernah dapat kita mengungkapkan begitu banyak nikmat yang Allah berikan. Maka serahkan lah semua kebahagiaan dan kesedihan kepada Allah. Serahkanlah hidup dan matimu, serahkan pada Allah semata. Serahkan duka dan gembiramu, agar damai senantiasa hatimu. Yap bener banget, bila segala sesuatunya kita mengingat akan kebesaran Allah, maka segala permasalahan akan menjadi kecil.
Allahu akbar..!!