Pages

Selamat datang di BlogRijal.. Hanya ingin share coret-coretan ku yang bukan sekedar coret-coretan.. Saling berbagi inspirasi dan motivasi.. Semoga bermanfaat.. :)



22 April 2013

Puisi kala hujan


Kala pagi menjelang..
Kemanakah mentari yang menyinari..
Apakah pekatnya awan, menutupi kehangatan mu?

Kala pagi menjelang,
Kemanakah embun pagi, yang menyejukkan hati?
Ataukah rintik hujan, mengusirmu dari dedaunan?

Aku masih bimbang,
akankah ku dapat tersenyum lebar, tanpa dirimu menyapa?
akankah ku dapat semangat menjalani hari, tanpa hadirmu menyemangati ku?

12 January 2013

Berlebihankah??


Hari ini entah apa yang kurasa, campur aduk jadi satu. Khawatir, resah gelisah, gundah gulana, takut, marah, kesal. Ini memang bukan kali pertama, aku merasakan ini. Namun kali ini entah kenapa begitu besar kombinasi dari semua rasa itu. Dan fluktuatif apa yang kurasa, padahal baru tadi pagi kumerasa senang karena mendapat sms morning darinya. Tapi siang sampe sore ini, aku diliputi kegalauan yang luar biasa. Begitu drastis hingga memuncak kekhawatiranku.

Gimana tidak, yg lg outing ga ada kabar nya?? Jam 1, jam 2, jam 3, jam 4, jam 5 ga ada kabar. Hanya jam 9 pagi, yang mengabarkan dia sudah sampai di puncak. Awalnya aku sms, karena kupikir dia lagi acara jadi mungkin sulit untuk ditelepon. Tapi beberapa lama gregetan juga. Ku memutuskan untuk menelepon, tapi hasilnya nihil, ga ada jawaban. Khawatir mulai masuk ke relung2 jiwa. Ok, tunggu beberapa menit lagi. Telepon lagi, tetep sama ga ada jawaban. Mungkin masih ada acara.

Sampe waktu menunjukkan pukul 5, AC kantor mulai mati dan rekan2 kerja pun sudah mulai meninggalkan kantor, tapi belum ada kabar? Aku telepon lagi, ga ada jawaban. Kemana? Kalo lagi outing apalagi di puncak, masa iya jam 5 belum ketemu juga sama hape?? Masa iya acara dari pagi sampe sore gini, menjelang maghrib? ga ketemu hape, seengganya ngecek gitu.

Memasuki jam 6, langit mulai gelap, yang kurasa semakin ga karuan.. !@#$&&%^*()&((_
Telepon lagi ga ada jawaban lagi. Ku telepon orang2 yang terlintas di pikiranku, tapi hasilnya sama. Ga ada jawaban.   Waduh mana inget lagi ada longsor juga di puncak. Membuat makin keruh pikiranku.
Kesel dahh..Untung suasana kantor tak membuatku lompat2an salto. Apalagi pak bos masih duduk di hadapanku, yang kulakukan hanya mondar mandir ke kamar mandi, ke meja ku, dan seterusnya. Ingin teriak rasanya. Ingin kususul saja rasanya. Seandainya ada mobil nganggur, dan tentunya andai aku bisa bawa mobil.

Lalu muncul pikiran ku, berlebihan kah apa yang kurasa?? Siapa aku?? Keluarga bukan? Belum jadi siapa2? Apa kau terlalu posesif?? Aku hanya ingin memastikan dia baik2 saja. Itu menurutku sebagai wujud perhatianku. Walaupun terkadang membuat aku pusing sendiri.

Apakah aku berlebihan? Kepikir untuk telepon temennya yg sudah menikah, tapi engga ah, nanti suaminya aja ga nyariin, masa gw nyariin. Entar malah salah paham lagi. Eh malah kepikiran, apakah suami istri juga sampe segitunya? Koq gw gini amat??

Apakah gw kecanduan?? Mungkin rasa ini terlalu berlebihan. Yang jelas setiap kali dia pergi ga ada kabar, yang gw rasa: khawatir. Dan semakin memuncak, makin lama, hapenya ga bisa dihubungin, hapenya off, apalagi ga bawa hape. Rasanya mati kutu gw, mau tanya siapa? Apa gw kirim burung merpati aja buat ngirim rasa khawatir gw. Aaaaaaaaaaarrggh..........

Apakah komunikasi kita terlalu intensif, membuat saat ga ada komunikasi bener2 kehilangan. Bahkan kata temennya aja, ga gitu juga kali jal, waktu dia ga ol ym sehari. Hmmm.. tapi yang jelas gw khawatir.. khawatir.. khawatir.. salahkah rasa ini??

Ya Allahu Rabbi, berlebihankah apa yang kurasa? Bila itu salah mohon ampuni hamba, jika berlebihan  mohon dinormalkan kembali.. Yaa Allah berilah rasa tenang saat aku bersamanya ataupun belum dapat kabar darinya. Dan yang terutama, yaa Allah berikanlah ia selalu perlindungan dan keselamatan. Amiin.

11 September 2012

The Number One for Me


Pagi ini terasa istimewa, aku terbangun pukul 3 lewat sekian dini hari. Ayahku sudah berada di sampingku, membangunkan ku untuk makan sahur. Ya, memang semalam aku sudah meminta ayah untuk membangunkanku. Ayahku memang luar biasa, walau ku tau dia tidur larut malam, atau mungkin masih mengantuk, tapi beliau selalu bangun pagi sebelum adzan shubuh berkumandang. Dan kali ini beliau pun rela untuk bangun lebih malam, naik ke atas untuk memenuhi perintahku. Aku terbangun, beberapa saat ku liat hape, padahal aku sudah set alarm, tapi aku justru terbangun karena Ayah yang membangunkanku. Untung ada Ayah, kalo tidak sudah bablas sampai shubuh.

Mentari bersinar, pagi pun menjelang. Hape ku bergetar, ada sms masuk. Sebuah puisi indah terkirim untukku, membuat ku semangat memulai hari ini. Aku tersenyum, untung ibu belum naik ke atas untuk mengangkat jemuran, malu juga kalau keliatan bangun2 langsung cengar cengir sendiri. :D

Namun aku langsung bergegas, aku agak kesiangan. Aku langsung bersiap berangkat menuju kantor. Ternyata Ibu meminta ku untuk mengantarnya dulu ke kantor kelurahan (kantor kepala desa sii sebenernya hehe). Karena setiap selasa pagi ada senam disana, dan ibu ingin ikut. Aku pun mengendarai motor, memboncengi ibu yang duduk di belakang. Entah mengapa rasanya begitu indah, karena jarang2 aku berdua naik motor bersama ibuku. Sepanjang perjalanan aku mengobrol banyak. Tepat ku mendengar lagu Maher Zain yang berjudul Number One for Me. Membuat suasana menjadi kian indah.

I was a foolish little child
Crazy things I used to do
And all the pain I put you through
Mama now I'm here for you

For all the times I made you cry
The days I told you lies
Now it's time for you to rise
For all the things you sacrificed

Oooh
If I could turn back time rewind
If I could make it undone I swear that I would
I would make it up to you

Mom I'm all grown up now
I'ts a brand new day
I'd like to put a smile on your face everyday

You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
You know you are the number one for me
Oh oh
number one for me

There is no one in this world
That can take your place
Oooh I'm sorry for ever taken you for granted

I will use every chance I get
To make you smile
Whenever I'm around you

Now I will to try to love you
Like you love me
Only God knows how much you mean to me

Ibu, kau memang nomor 1 untukku. Love you mom. :)

Tak terasa kami pun sudah sampai di kantor kelurahan, aku berhenti lalu ibu pun turun. Aku salim lalu berpamitan, "Ijal berangkat dulu Bu". "Iya ati2 ya". Ku melihat bibir beliau masih bergerak. Aku tau beribu2 doa dia ucapkan untukku. Makasih Ibu. :')
Lalu aku pun bergegas menuju kantorku.

**Sesampai nya di kantor, aku membaca artikel yang luar biasa juga. Ditulis oleh Ust. Felix Siauw. Barakallahu.
bisa diliat disini: http://felixsiauw.com/home/cinta-sejati-yang-terlupakan/

aku pun berlinangan air mata**