Rasa ini..

Ini tentang sebuah rasa..
Entah apa pun rasa itu, seperti langit merah di saat senja. Seperti lengkungan pelangi seusai hujan. Rasa ini begitu indah, dan aku menyukainya.

Karena rasa ini, ku mampu menjalani hari, menguatkan langkah kaki, berlari menggapai mimpi. Di tengah padatnya aktivitas sehari hari, dari pagi sampai mentari menenggelamkan diri. Pagi hari menerjang keras nya arus ibukota, yang penuh sesak dan terkadang membuat emosi memuncak. Perjalanan dari rumah ke kantor kurang lebih satu jam, dalam 1 hari mungkin 2-3 jam ada dalam perjalanan. Dilanjutkan malam harinya dengan menuntut ilmu, meraih gelar (sepertinya yg terakhir ini lebih tepat :D) menuju ke kampus tercinta. Belum kalau sampai kampus, ternyata dosennya izin. sungguh sangat menyesakkan (mahasiswa teladan :D). Ya, inilah rutinitasku sehari-hari, macet dan polusi seakan menjadi sahabat dalam hidupku.

Oke, sudah berkeluh kesahnya, kan awalnya ngebahas rasa ini.
Karena begitu misteriusnya rasa ini, sampai2 banyak yang membuat lagu dengan judul rasa ini. hehe :D
Entah mengapa semenjak rasa ini hadir dalam hidupku, mengisi relung2 hatiku. Segala kepenatan akan ibukota, segala keletihan dalam bekerja, dan segala kepusingan dalam kuliah, serasa hilang.
Ya, kata2 itu. Kata2 semangat darinya yang sangat kubutuhkan. Mungkin semacam dopping bagi para olahragawan, atau jamu bagi para supir2 truk yang bekerja siang malam. Kalau kuibaratkan mungkin, seperti mie ayam di saat hujan, atau seperti es potong di saat panas. Kata2 semangat darinya selalu kunantikan. Untuk membuatku semangat lagi menghadapi hari.

Dan kata2 itu takkan berefek apa2, jika tiada dia yang mengantarkannya. Ya, dia. Tanpanya terasa ada yang kurang. Bukan lagi seperti sayur tanpa garam, tapi seperti sayur tanpa sayuran, tanpa air. *lha sayur apa an?
Sulit untuk dijelaskan :D
Yap, memang sulit untuk dijelaskan. Tak sanggup kata mengungkapkannya, tak sanggup kalimat mengutarakannya. Like rain in the dry season, like oasis in the dessert. Katanya yang terakhir ini agak berlebihan. Tapi sekali lagi, karena sulit untuk diungkapkan, ya memang sulit mencari padanan yang tepat.
Yang jelas, dia yang membuat semangat saat lelah, menenangkan saat gundah, dan membangunkanku saat letih melangkah. Berbagi kesenangan dan kesedihan, suka dan duka.

Ya begitulah, ya begitulah. Kata2 itu yang kutangkap dan kuingat. Mungkin itu berarti dia pun merasakan hal yang sama. Mungkin, aku tidak tahu pasti. Aku terlalu malu untuk memastikan itu. :D
Ya begitulah, sulit untuk mengutarakannya. Menulis blog ini pun, masih bingung memilih diksi alias padanan kata yang tepat. Walau ku sudah memutar otak, berguling2 di lantai, rolling depan belakang. hehe :D. Belum juga menemukan bahasa yang tepat.
Yang jelas aku bahagia, ku harap kau juga begitu.
Hmm.. satu kalimat yang ingin kukatakan: kimi ga suki :)